Attachment theory dan hubungan ibu-anak memiliki peran besar dalam membantu seseorang merasakan kondisi emosional yang sehat sejak hari pertama ia hadir ke dunia. Pada momen Hari Ibu, kita dapat melihat kembali bagaimana kualitas kelekatan masa kecil membentuk cara kita mencintai, mempercayai, dan membangun hubungan hingga dewasa.
Apa Itu Attachment Theory?
Attachment theory adalah teori yang menjelaskan hubungan emosional antara anak dan pengasuh utamanya, terutama ibu. Kedekatan ini muncul karena anak membutuhkan rasa aman, perlindungan, dan kenyamanan untuk tumbuh. Teori ini diperkenalkan oleh John Bowlby lalu dikembangkan oleh Mary Ainsworth, yang meneliti gaya kelekatan pada anak.
Sejak kecil, cara kita mendapatkan respon dari ibu atau pengasuh ikut membentuk pola kelekatan. Pola ini memengaruhi bagaimana kita meminta dukungan, menumbuhkan rasa percaya, dan mengekspresikan emosi bahkan hingga dewasa.
Workshop Melepaskan Emosi Negatif: The Miracle of Forgiveness Workshop
Bagaimana Attachment Theory dan Hubungan Ibu-Anak Mempengaruhi Masa Dewasa?
Pola kelekatan dari masa kanak-kanak sering terbawa ke hubungan dewasa. Berikut beberapa pola yang mungkin muncul seperti:
- Secure Attachment
Individu mampu membuka diri, nyaman dengan kedekatan, dan lebih mudah menyelesaikan konflik secara sehat. - Anxious Attachment
Sering merasa cemas ditinggalkan, membutuhkan banyak kepastian, dan sensitif terhadap perubahan kecil dalam hubungan. - Avoidant Attachment
Cenderung menjaga jarak secara emosional dan merasa tidak nyaman dengan kedekatan yang terlalu dalam. - Fearful Attachment
Kombinasi antara kecemasan dan penghindaran; ingin dekat tetapi takut disakiti atau ditolak.
Meskipun pola ini dibentuk dari masa kecil, manusia tetap bisa mengembangkan pola hubungan yang lebih aman melalui pengalaman baru, refleksi diri, serta dukungan emosional dari lingkungan.
Pelatihan Praktisi USEFT: The Masterpiece of USEFT Practitioner Class
Berikut Adalah Tips Reflektif untuk Hari Ibu
Hari Ibu bisa menjadi momen yang tepat untuk memahami kembali relasi kita dengan ibu. Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti:
- Akui pengalaman yang pernah terjadi, baik yang hangat maupun penuh tantangan.
- Kenali kebutuhan emosional yang mungkin belum terpenuhi, lalu coba komunikasikan dengan cara yang lebih sehat.
- Mulai membangun secure attachment dengan membuka diri terhadap dukungan dan kepercayaan secara bertahap.
- Sampaikan apresiasi sederhana, seperti ucapan terima kasih atau gestur kecil.
- Lakukan proses healing bila diperlukan, termasuk melalui terapi untuk memulihkan luka masa kecil.
Baca Juga: Trauma Masa Lalu: Kenapa Sulit Dihilangkan dan Cara Mengatasinya
Penutup
Memahami attachment theory dan hubungan ibu-anak membantu kita melihat bagaimana pola kelekatan di masa kecil membentuk banyak aspek dalam hidup seperti cara kita mencintai, mengekspresikan emosi, dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Kami berharap artikel ini membantu kamu memahami attachment theory dan hubungan ibu-anak serta melihat bagaimana pola kelekatan di masa kecil berpengaruh pada cara kamu membangun relasi hari ini. Kunjungi website beningpsikologi.com untuk membaca berbagai informasi seputar psikologi dan kesehatan mental. Ikuti juga media sosial Bening Psikologi untuk mendapatkan edukasi kesehatan mental lainnya.
Instagram : https://www.instagram.com/beningpsikologi01/
Youtube : https://www.youtube.com/@beningpsikologi/
Tiktok : https://www.tiktok.com/@beningpsikologi/
Jika kamu merasa hubungan masa lalu masih memengaruhi emosimu hari ini, kamu bisa menghubungi Bening Psikologi. Konselor kami siap mendampingi kamu dan keluarga melalui sesi konseling maupun terapi dengan pendekatan suportif dan profesional.
Untuk informasi lebih lengkap dan penjadwalan konsultasi, silakan hubungi WhatsApp Admin kami di 0815 2980 6789.
Bening Psikologi, Solusi Kesehatan Mental Anda.


